catatan sekolahku


Sekolah yang damai terbebas dari asap rokok, makanan yang sehat terhindar dari yang namanya zat pengawet, gedung gedung yang indah dan ditambah keindahannya oleh pohon pohon di sepanjang trotoar jalan, tidak ada sedikitpun sampah sepanjang mata memandang kecuali daun daun jati yang berguguran di samping jalan, fasilitas fasilitas asrama, gedung pembelajaran , lapangan olahraga, pertanian, pengolahan tanah air dan udara dihiasi oleh sawah yang luasnya berhejar hektar, betapa besarnya allah menurunkan nikmatnya.
Lulus pun menghampiri seluruh siswa sma,,,, dan kesedihan mulai muncul bersamaan ketika mereka harus meninggalkan temen temen sekolahannya. Disamping kesedihan ada pula kesenangan karena sudah selesainya sekolah selama  6 tahun,,
Sebelumnya Saya akan bercerita satu orang dari 424orang, namaku iman (nama panggilan) saya di sekolahkan di pesantren  yang sangat terkenal yaitu mahad alzaytun. Disitulah aku dididik ilmu pendidikan, agama, mental, dan banyak lagi.
Saya  gak terlalu pintar saya juga gak terlalu bodoh , saya mengikuti exkull seperti taekwondo, organisasi mppa(majelis permusyawaratan perwakilan asrama), iptek, dan swat(santriwan santriwati angkatan tujuh). Singkat cerita 6 tahun sekolah sd ternyata tidak cukup untuk menimba ilmu sampai akhirnya saya di sekolahkan di pesantren mahad alzaytun, pertamakali merasakan pesantren adalah kesedihan ditinggal orang tua, dan di paksa untuk hidup mandiri.
 lambatlaun ilmu ilmu yang saya serap bisa menghasilkan pada tahun ke 6 menjadi mppa,. Dengan beranggotaan 8 orang, mppa menjadi salah satu teladan yang di contoh oleh adik kelasnya , banyak sekali moment moment yang saya alami pahit sedih senang,, ejek ejekan bareng  sekolah bareng , makan bareng , apa apa bareng kecuali ke kamar mandi, masa bareng juga,,. Idih najis deh…  ujian UN menghampiri sluruh siswa sma 3, ketegangan tidak terhindari, uang mulai terkuras, selain uang, pikiran juga terkuras,hah seperti terror saja.
“LULUS” trdengar dari suara anak anak yang sudah melihat nilai akhir mereka di pesantren
Bersambung……..